Desa Bojongkoneng Optimis Atasi Krisis Sampah dengan memilah Dari Rumah


Kabupaten Bandung Barat - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, Desa Bojongkoneng menggelar kegiatan sosialisasi bertema "Pilah Sampah dari Rumah" yang dilaksanakan di RW 11 pada Senin pagi. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada penanganan sampah sejak dari sumbernya, yaitu rumah tangga.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Bidang Pokja III Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Barat, Ibu Enung, yang hadir mewakili Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Barat, Ibu Syahnaz. Dalam wawancaranya, Ibu Enung menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini dan menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini. Masyarakat harus mulai memahami bahwa sampah harus dipilah sejak dari rumah — antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik bisa dimanfaatkan lebih lanjut, salah satunya melalui budidaya maggot di saung maggot yang sudah disiapkan di sini,” ujar Ibu Enung.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa budidaya maggot tidak hanya menjadi solusi pengelolaan sampah organik, tetapi juga memiliki nilai ekonomis. Maggot yang dihasilkan dapat dijual sebagai pakan ternak atau bahan baku kompos, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.

Krisis sampah saat ini menjadi perhatian serius di Kabupaten Bandung Barat. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang menjadi lokasi utama penampungan sampah, telah mengalami kelebihan kapasitas (overload). Oleh karena itu, upaya pengurangan sampah sejak dari sumbernya menjadi langkah penting yang harus dilakukan secara kolektif oleh masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan ini, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, dr. Eneng Mas Roro, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. Ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang baik turut berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan lingkungan.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Dengan memilah sampah sejak dari rumah, masyarakat tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan bersama,” ujar dr. Eneng.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan tidak hanya berhenti pada acara seremonial, tetapi menjadi awal dari gerakan nyata masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan. **Jay k.

Post a Comment

أحدث أقدم